Perihal rasa, bukankah tak ada yang lebih meresahkan daripada peperangan antara pikiran dan hati? Logika dan perasaan yang saling berseberangan? Semoga kamu membacanya. "Aku mencintainya," kata hati yang sedang merindu. Pikiran berkata, "Dia sepertinya tidak peduli." "Tapi aku akan berusaha membuatnya jatuh cinta." "Tapi apakah kamu akan sanggup jika menerima penolakan?" "Aku akan mencoba bertahan dan tabah." "Sebelumnya, aku berusaha meyakinkan diri untuk menerima segala risiko." "Lantas sejauh ini apa yang telah ia beri selain pengecualian dan acuh tak acuh?" "Ya, memang, tapi aku tak meminta apa-apa, tak mengharapkan apa-apa dan tidak menuntut apa-apa padanya, melainkan hanya ' Tolong ingatkan aku perihal waktu shalat '." Memang, hati dan pikiran kadang bisa berlawanan arah, berdialektika tanpa dapat dipahami, apalagi disaat tubuh lelah dan lemah. "Kamu terlalu naif, lihat bagaimana dia begi