SERBA-SERBI LITERASI #1: MEMAHAMI LITERASI

Rerasan “Ngawiti

Pemaknaan literasi hari ini seringkali dilekatkan dengan kepenulisan, meskipun sisi tersebut sebatas pemantik agar manusia dapat mencetak rekaman yang ada di dalam pikiran dan hati. Namun, kegiatan menulis adalah salah satu unsur awal peningkatan literasi atau kemampuan seseorang dalam mengolah apa yang telah didapatkan. 




Dalam kajian pribadi bahwa ada kaitannya dengan filsafat, bahwa memahami literasi yang dimiliki akan memancing rasa ingin tahu dan keinginan untuk melakukan, termasuk menulis. Setiap orang yang terpancing akan mencari tahapan-tahapan cara menulis, ketepatan tata bahasa, linguistik dan etikanya sampai akhirnya menjadi memahami diri bahwa seorang tersebut dapat menulis, entah dengan pendekatan instrinsik maupun kolaboratif.

Tahapan literasi secara utuh adalah pencarian, penggalian atau pendalaman, analisis kritis, transformasi dan membagikan informasi atau sharing is caring. Tahap awal dalam literasi merupakan sifat alamiah manusia karena rasa ingin tahu, dimana motivasi diri maupun dari lingkungan eksternal akan membawa seseorang untuk mengetahui dan mengalami sesuatu. Satu contoh ketika si A melihat artis bernyanyi di panggung, ia terpengaruh untuk mencari tahu bagaimana cara bernyanyi hingga seseorang dapat menemukan pengalamannya dalam belajar dan mendalami bernyanyi.

Tahapan pendalaman bisa saja beriringan dengan tahap mencari atau terpisah, berdasarkan dengan bagaimana pengolahan rasa ingin tahu seseorang. Proses pendalaman ini biasanya berjalan cepat atau lambat, bergantung pada kemauan dalam proses belajar seseorang. Keputusan memilih metode belajar pun ternyata dipengaruhi dengan pertimbangan kesulitan objek, waktu pendalaman objek, referensi-referensi dan lingkungan yang dapat mendukung proses tersebut.

Kemudian, pencarian dan pendalaman telah dilalui akan berlanjut pada menganalisa informasi-informasi yang masuk ke pikiran atau nurani seseorang. Namun, kriteria-kriteria analisis ini dapat dibedakan sesuai bagaimana mengolah informasi apakah akan langsung di-sharing atau ditransformasi terlebih dahulu. Maksud transformasi ini bukan mengubahnya secara gamblang, dapat juga dilakukan kolaborasi dengan studi ilmu, studi kasus atau elaborasi perspektif-perspektif sesuai concern yang dimiliki seseorang.

Konklusi Interaktif

Artinya, ini masuk dalam metode pembelajaran seseorang, bukan lagi belajar kepenulisan saja. Seandainya proses literasi ini bersifat konstruktif, tentu ada unsur-unsur pembelajaran menyeluruh agar tidak hanya terliterasi dalam bidang menulis, tetapi terliterasi dalam menyampaikan dengan menarik (influencing skill), berpikir analitik-kritis dan sistematis, dan memiliki kemampuan problem solving sesuatu yang didasari pertimbangan atau kebijaksanaan seseorang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI NUGRAHA JS: BENIH ASMARA SAAT PENCARIAN